Sabtu, 01 November 2014

Cincin untuk jari jiwaku


Adakalanya senyum terhampar di wajahmu
Biarlah hati yang menilainya
Kiranya kan ku bayar senyummu
Jika telah tampak waktunya
Akan ku jadikan cincin untuk jari jiwaku.
Diorama, 
atau apapun yang engkau suka sebut, bagiku ialah tali yang seperti urat yang menyokong perlenturan ‘sendi’. Perlukah ku sebut sendi jiwa ?
Dalam kegamblangan hati,
Kita Ingin menjadi sepasang derap langkah yang terus beriringan,
Menapaki alur jalan padang gersang,
Atau menjejaki luas kebun anggur
Nan wangi pada setiap kali hembusan.
Dan dalam keharibaanNya,

0 komentar:

Posting Komentar